Diperkirakan ada 100 triliun sel-sel bakteri ditubuh dan jumlah ini lebih banyak 10 kali lipat dari jumlah sel-sel manusia. Bakteri beredar di seluruh tubuh mulai dari perut, alat kelamin, kulit dan telinga.
Bakteri baik dapat meningkatkan kesehatan atau sebaliknya jika mendapat masalah dari luar tubuh justru bakteri baik akan hilang dan berubah menjadi sakit.
Seperti bakteri baik yang hidup di usus bermanfaat untuk mencegah obesitas, diabetes, asma, alergi dan kanker tenggorokan. Namun pengaruh dari luar seperti pemakaian antibiotik, makanan yang mengandung lemak jahat terkadang mengganggu stabilitas bakteri di usus.
Teori radikal Martin Blaser, ketua departemen kedokteran di New York University Medical School dan mantan presiden Infectious Disease Society of America menuding penyebab obesitas kemungkinan pelakunya adalah bakteri.
Dalam hal ini penggunaan antibiotik yang berlebihan bisa membuat anak-anak menjadi gemuk karena membunuh bakteri sehat yang ada di usus, bakteri ini diperlukan agar pencernaan lebih efisien.
“Saya tidak berpikir penyebabnya adalah makanan tinggi kalori atau kurangnya aktivitas fisik. Tapi akibat mikroba sehat di usus yang menghilang,” ujar Blaser, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (22/1/2010).
Teori yang diungkapkan oleh Blaster ini mungkin tidak terdengar gila. Dalam beberapa tahun terakhir memang banyak sekali penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa bakteri di dalam tubuh memiliki dampak mendalam terhadap kesehatan orang tersebut.
Bakteri baik dapat meningkatkan kesehatan atau sebaliknya jika mendapat masalah dari luar tubuh justru bakteri baik akan hilang dan berubah menjadi sakit.
Seperti bakteri baik yang hidup di usus bermanfaat untuk mencegah obesitas, diabetes, asma, alergi dan kanker tenggorokan. Namun pengaruh dari luar seperti pemakaian antibiotik, makanan yang mengandung lemak jahat terkadang mengganggu stabilitas bakteri di usus.
Teori radikal Martin Blaser, ketua departemen kedokteran di New York University Medical School dan mantan presiden Infectious Disease Society of America menuding penyebab obesitas kemungkinan pelakunya adalah bakteri.
Dalam hal ini penggunaan antibiotik yang berlebihan bisa membuat anak-anak menjadi gemuk karena membunuh bakteri sehat yang ada di usus, bakteri ini diperlukan agar pencernaan lebih efisien.
“Saya tidak berpikir penyebabnya adalah makanan tinggi kalori atau kurangnya aktivitas fisik. Tapi akibat mikroba sehat di usus yang menghilang,” ujar Blaser, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (22/1/2010).
Teori yang diungkapkan oleh Blaster ini mungkin tidak terdengar gila. Dalam beberapa tahun terakhir memang banyak sekali penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa bakteri di dalam tubuh memiliki dampak mendalam terhadap kesehatan orang tersebut.
Ada 7 cara bakteri baik di usus yang membantu melindungi tubuh manusia, yaitu:
1. Menjaga agar tidak kelebihan berat badan.
Berdasarkan penelitian dari Ruth Ley dari Cornell, orang yang memiliki kelebihan berat badan akan memiliki campuran bakteri yang berbeda di dalam usus. Bakteri baik bisa membantu mencerna karbohidrat kompleks menjadi gandum utuh, yaitu bakteri Bacteroidetes. Sedangkan orang yang kelebihan berat badan akan mengandung lebih banyak bakteri Firmicutes yang menghasilkan banyak kalori dari makanan.
2. Mencegah diabetes.
Menurut studi yang dilakukan oleh Alexander Chervonosky dari University of Chicago dan diterbitkan di Nature melalui rekayasa genetika pada tikus, didapatkan bakteri baik dapat mencegah diabetes. Namun masih belum jelas bakteri apa yang berperan.
3. Membantu obat bekerja dengan baik.
Pada tahun 2008 para peneliti dari Imperial College, London menemukan bahwa individu yang memiliki bakteri tertentu di usus membantu mmetabolisme acetaminophen (bahan aktif dalam Tylenol) lebih lambat. Hal ini bisa membuat seseorang lebih efektif dalam mengonsumsi obat dan mencegah terjadinya efek samping.
4. Mencegah infeksi.
Lapisan dari bakteri yang muncul bisa melindungi seseorang dari sesuatu yang buruk. Dalam uji klinis menunjukkan sunat pada pria yang berisiko tinggi di Afrika bisa menurunkan risiko tertular HIV. Peneliti dari TGEN di Arizona mendapatkan perubahan campuran bakteri pada penis.
5. Sebagai penyembuh di kulit.
Peneliti dari UC-Davis dalam Nature Medicine bulan November lalu melaporkan bakteri tertentu yang hidup pada permukaan kulit dapat memproduksi bahan kimia yang bisa mencegah kulit jadi meradang akibat luka kecil atau memar. Jika kulit membengkak seperti kasus eksim, peneliti menduga karena sistem tersebut sudah rusak.
6. Mencegah kanker tenggorokan.
Bakteri Helicobacter pylori merupakan penyebab utama radang perut sehingga dokter biasanya mengobati dengan antibiotik, tapi H. pylori mungkin masih memiliki dampak positif. Menurut data dari epidemiologis dan laboratorium, bakteri ini bisa melawan beberapa bentuk kanker tenggorokan. Selain itu peneliti dari New York University menemukan campuran bakteri berbeda pada suatu kondisi pra-kanker di esophagus.
7. Melindungi diri dari alergi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Gary Huffnagle seorang mikrobiologis dari University of Michigan mengungkapkan teori bahwa sistem kekebalan tubuh menggunakan bakteri di usus untuk membantu menghilangkan racun. Ketika sistem ini tidak berfungsi dengan baik, maka bisa menyebabkan alergi
Diposting Oleh : ADI WIBOWO @ Tangandunia - Kumpulan Artikel Menarik
Artikel Inilah Sisi Positif Bakteri Semoga bermanfaat bagi sobat blogger . Terimakasih atas kunjungan Sobat Blogger yang bersedia membaca artikel ini. Kritik dan Saran sobat dapat sampaikan melalui Kotak komentar di bawah ini. Sekali Lagi saya Ucapkan Terima Kasih .
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda di sini !! Kritik dan saran AGAN sangat di perlukan.