Rokok Elektrik

Rokok Elektrik

Kamis, 17 Februari 2011

Unik sekali teknologi yang dikembangkan anak bangsa kali ini dengan membuat rokok eletrik. Mari kita simak berita selengkapnya. Muhammadiyah menunjukkan komitmen terhadap upaya menekan angka perokok di Indonesia. Demikian pula tindak lanjut dari fatwa haram merokok yang dikeluarkan Maret silam. Pada Muktamar ke-46 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, menjadi muktamar tanpa asap rokok.

Memang selama ini rapat-rapat identik dengan asap rokok. Sebab hampir sebagian peserta rapat ngebul. Arena muktamar bisa dibilang bebas dari asap rokok. Pantauan SCTV, Selasa (6/7), tak banyak ditemui peserta muktamar yang menghisap tembakau.

Pedagang asongan pun tidak terlihat di arena muktamar. Apabila ada peserta terlihat merokok di depan Sportorium, petugas keamanan dengan sopan meminta untuk merokok di tempat lain. Sebagian peserta yang ingin merokok kemudian memilih menjauh dari lokasi atau merokok dekat taman.

Namun semua berubah saat seorang penjual rokok elektrik menjajakan barang dagangan di arena muktamar. Sejumlah peserta muktamar langsung menyerbu pedagang. Ada yang sekadar melihat-lihat. Namun tak jarang yang langsung mencoba rokok yang beroperasi dengan menggunakan baterai ini.

Rokok elektrik atau E-Cigarette adalah rokok yang dirancang khusus untuk perokok yang ingin berhenti atau mengurangi kebiasaan merokok. Uap nikotin yang dihasilkan E-Cigarette dapat dihirup si penghisap. Rokok elektrik tak menghasilkan tar dan zat-zat berbahaya lain yang ada di rokok biasa.

Produk rokok elektrik ada dua yakni E-Cigarette Grade A dan Multi Charger. Sebungkus Grade A berisi satu rokok elektrik dan tujuh isi ulang. Rokok ini jual Rp 180 ribu per bungkus. Produk kedua berisi satu rokok elektrik, isi ulang berisi 10 buah, dan satu set kabel USB dan dijual Rp 230 ribu.

Meski mahal, banyak peserta muktamar yang tertarik untuk membelinya. Mereka mengaku rasa tidak jauh berbeda seperti rokok tembakau. “Rasanya seperti permen,” kata seorang peserta muktamar dari daerah Kalimantan. Dia membeli satu bungkus Grade A dengan rasa mint.

Untuk mengisi baterai, diperlukan waktu sekitar satu jam. Kekuatan rokok setelah diisi listrik bisa bertahan hingga satu hari satu malam. Setelah itu rasa rokok akan hilang perlahan-lahan. Kalau sudah begitu, mereka harus mengganti dengan yang lain yang ada dalam bungkusan

Diposting Oleh : ADI WIBOWO @ Tangandunia - Kumpulan Artikel Menarik

Artikel Rokok Elektrik Semoga bermanfaat bagi sobat blogger . Terimakasih atas kunjungan Sobat Blogger yang bersedia membaca artikel ini. Kritik dan Saran sobat dapat sampaikan melalui Kotak komentar di bawah ini. Sekali Lagi saya Ucapkan Terima Kasih .

0 komentar:

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Tinggalkan komentar anda di sini !! Kritik dan saran AGAN sangat di perlukan.